Debat

Halo, kali ini aku akan post sedikit pengetahuan mengenai debat jadi, selamat membaca yah dan semoga informasi kali ini dapat bermanfaat 







Debat
   Debat itu apa?? gimana debat itu?? Apa debat berbeda dengan Diskusi? Bagaimana cara untuk melakukan debat? Bagaimana Sistem Debat yang ada di dunia? yah itulah sedikit pertanyaan mengenai debat. Namun, kalian perlu mengetahui apa definisi dari debat itu terlebih dahulu

Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan. Secara formal, debat banyak dilakukan dalam institusi legislatif seperti parlemen, terutama di negara-negara yang menggunakan sistem oposisi. Dalam hal ini, debat dilakukan menuruti aturan-aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat dihasilkan melalui voting atau keputusan juri.
Perlu kalian ketahui ternyata debat ini adalah salah satu cabang lomba yang sering diselenggarakan di dunia. Untuk kompetisi debat tingkat nasional terdapat ISDC (Indonesian School Debating Championship) dan NSDC (National School Debating Championship)
ISDC sendiri adalah lomba debat khusus untuk debat berbahasa indonesia, ini adalah salah satu lomba debat yang setiap tahun diadakan oleh dinas pendidikan di Indonesia. Hampir sama dengan ISDC, NSDC juga diselenggarakan oleh dinas pendidikan Indonesia namun, tingkat NSDC dinilai lebih tinggi dibanding ISDC karena ketika kalian dapat menjadi juara pada lomba NSDC tidak menutup kemungkinan kalian dapat mengikuti tingkat lomba debat yang lebih tinggi lagi yaitu WSDC (World School Debate Championship)

GAYA DEBAT PARLEMENTER (DEBATE PARLIAMENTARY STYLE)
Dalam debat kompetitif, sebuah format mengatur hal-hal antara lain:
·         jumlah tim dalam satu debat
·         jumlah pembicara dalam satu tim
·         giliran berbicara
·         lama waktu yang disediakan untuk masing-masing pembicara
·         tatacara interupsi
·         mosi dan batasan-batasan pendefinisian mosi
·         tugas yang diharapkan dari masing-masing pembicara
·         hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh pembicara
·         jumlah juri dalam satu debat
·         kisaran penilaian
Selain itu, berbagai kompetisi juga memiliki aturan yang berbeda mengenai:
·         penentuan topik debat (mosi) - apakah diberikan jauh hari sebelumnya atau hanya beberapa saat sebelum debat dimulai (impromptu)
·         lama waktu persiapan - untuk debat impromptu, waktu persiapan berkisar antara 15 menit (WUDC) hingga 1 jam (WSDC)
·         perhitungan hasil pertandingan - beberapa debat hanya menggunakan victory point (VP) untuk menentukan peringkat, namun ada juga yang menghitung selisih (margin) nilai yang diraih kedua tim atau jumlah vote juri (mis. untuk panel beranggotakan 3 juri, sebuah tim bisa menang 3-0 atau 2-1)
·         sistem kompetisi - sistem gugur biasanya hanya digunakan dalam babak elimiasi (perdelapan final, perempat final, semifinal dan final); dalam babak penyisihan, sistem yang biasa digunakan adalah power matching
Format debat parlementer sering menggunakan peristilahan yang biasa dipakai di debat parlemen sebenarnya:
·         topik debat disebut mosi (motion)
·         tim Afirmatif (yang setuju terhadap mosi) sering disebut juga Pemerintah (Government), tim Negatif (yang menentang mosi) disebut Oposisi (Opposition)
·         pembicara pertama dipanggil sebagai Perdana Menteri (Prime Minister), dan sebagainya
·         pemimpin/wasit debat (chairperson) dipanggil Speaker of The House
·         penonton/juri dipanggil Members of the House (Sidang Dewan yang Terhormat)
·         interupsi disebut Points of Information (POI)
Australian Parliamentary/Australasian Parliamentary ("Australs")
Gaya debat ini digunakan di Australia, namun pengaruhnya menyebar hingga ke kompetisi-kompetisi yang diselenggarakan di Asia, sehingga akhirnya disebut sebagai format Australasian Parliamentary. Dalam format ini, dua tim beranggotakan masing-masing tiga orang berhadapan dalam satu debat, satu tim mewakili Pemerintah (Government) dan satu tim mewakili Oposisi (Opposition), dengan urutan sebagai berikut:
1.     Pembicara pertama pihak Pemerintah - 7 menit
2.     Pembicara pertama pihak Oposisi - 7 menit
3.     Pembicara kedua pihak Pemerintah - 7 menit
4.     Pembicara kedua pihak Oposisi - 7 menit
5.     Pembicara ketiga pihak Pemerintah - 7 menit
6.     Pembicara ketiga pihak Oposisi - 7 menit
7.     Pidato penutup pihak Oposisi - 5 menit
8.     Pidato penutup pihak Pemerintah - 5 menit
Pidato penutup (Reply speech) menjadi ciri dari format ini. Pidato penutup dibawakan oleh pembicara pertama atau kedua dari masing-masing tim (tidak boleh pembicara ketiga). Pidato penutup dimulai oleh Oposisi terlebih dahulu, baru Pemerintah.
Mosi dalam format ini diberikan dalam bentuk pernyataan yang harus didukung oleh pihak Pemerintah dan ditentang oleh Pihak Oposisi, contoh:
(This House believes that) Globalization marginalizes the poor.
(Sidang Dewan percaya bahwa) Globalisasi meminggirkan masyarakat miskin.
Mosi tersebut dapat didefinisikan oleh pihak Pemerintah dalam batasan-batasan tertentu dengan tujuan untuk memperjelas debat yang akan dilakukan. Ada aturan-aturan yang cukup jelas dalam hal apa yang boleh dilakukan sebagai bagian dari definisi dan apa yang tidak boleh dilakukan.
Tidak ada interupsi dalam format ini.
Juri (adjudicator) dalam format Australs terdiri atas satu orang atau satu panel berjumlah ganjil. Dalam panel, setiap juri memberikan voting-nya tanpa melalui musyawarah. Dengan demikian, keputusan panel dapat bersifat unanimous ataupunsplit decision.
Di Indonesia, format ini termasuk yang pertama kali dikenal sehingga cukup populer terutama di kalangan universitas. Kompetisi debat di Indonesia yang menggunakan format ini adalah Java Overland Varsities English Debate (JOVED) dan Indonesian Varsity English Debate (IVED).
Asian Parliamentary ("Asians")


Format ini merupakan pengembangan dari format Australs dan digunakan dalam kejuaraan tingkat Asia. Perbedaannya dengan format Australs adalah adanya interupsi (Points of Information) yang boleh diajukan antara menit ke-1 dan ke-6 (hanya untuk pidato utama, tidak pada pidato penutup). Format ini juga mirip dengan World Schools Style yang digunakan di WSDC.
Di Indonesia, format ini digunakan dalam ALSA English Competition (e-Comp) yang diselenggarakan (hampir) setiap tahun oleh ALSA LC Universitas Indonesia.
British Parliamentary ("BP")


Gaya debat parlementer ini banyak dipakai di Inggris namun juga populer di banyak negara, sebab format inilah yang digunakan di kejuaraan dunia WUDC. Dalam format ini, empat tim beranggotakan masing-masing dua orang bertarung dalam satu debat, dua tim mewakili Pemerintah (Government) dan dua lainnya Oposisi (Opposition), dengan susunan sebagai berikut:
Opening Government:                  Opening Opposition:
- Prime Minister                          - Leader of the Opposition
- Deputy Prime Minister              - Deputy Leader of the Opposition
Closing Government:                  Closing Opposition:
- Member of the Government      - Member of the Opposition
- Government Whip                    - Opposition Whip
Urutan berbicara adalah sebagai berikut:
1.      Prime Minister - 7 menit
2.      Leader of the Opposition - 7 menit
3.      Deputy Prome Minister - 7 menit
4.      Deputy Leader of the Opposition - 7 menit
5.      Member of the Government - 7 menit
6.      Member of the Opposition - 7 menit
7.      Government Whip - 7 menit
8.      Opposition Whip - 7 menit
Setiap pembicara diberi waktu 7 menit untuk menyampaikan pidatonya. Di antara menit ke-1 dan ke-6, pembicara dari pihak lawan dapat mengajukan interupsi (Points of Information). Bila diterima, pembicara yang mengajukan permintaan interupsi tadi diberikan waktu maksimal 15 detik untuk menyampaikan sebuah pertanyaan yang kemudian harus dijawab oleh pembicara tadi sebelum melanjutkan pidatonya.
Juri dalam debat BP bisa satu orang atau satu panel berjumlah ganjil. Di akhir debat, juri menentukan urutan kemenangan dari peringkat 1 sampai 4 untuk debat tersebut. Dalam panel, keputusan sebisanya diambil berdasarkan mufakat. Bila mufakat tidak tercapai, Ketua Panel akan membuat keputusan terakhir.
Di Indonesia, format ini digunakan dalam kompetisi Founder's Trophy yang diselenggarakan oleh Komunitas Debat Bahasa Inggris Universitas Indonesia setiap tahun.
Format World Schools
Format yang digunakan dalam turnamen World Schools Debating Championship (WSDC) dapat dianggap sebagai kombinasi BP dan Australs. Setiap debat terdiri atas dua tim, Proposisi dan Oposisi, beranggotakan masing-masing tiga orang. Urutan pidato adalah sebagai berikut:
1.      Pembicara pertama Proposisi - 8 menit
2.      Pembicara pertama Oposisi - 8 menit
3.      Pembicara kedua Proposisi - 8 menit
4.      Pembicara kedua Oposisi - 8 menit
5.      Pembicara ketiga Proposisi - 8 menit
6.      Pembicara ketiga Oposisi - 8 menit
7.      Pidato penutup Oposisi - 4 menit
8.      Pidato penutup Proposisi - 4 menit
Pidato penutup (reply speech) dibawakan oleh pembicara pertama atau kedua masing-masing tim (tidak boleh pembicara ketiga) dan didahului oleh pihak Oposisi dan ditutup oleh pihak Proposisi.
Aturan untuk interupsi (Points of Information - POI) mirip dengan format BP. POI hanya dapat diberikan antara menit ke-1 dan ke-7 pidato utama dan tidak ada POI dalam pidato penutup.
Di Indonesia, format ini digunakan dalam kejuaraan Indonesian Schools Debating Championship (ISDC). Beberapa SMU di Indonesia yang pernah mengadakan kompetisi debat juga menggunakan format ini.
American Parliamentary
Debat parlementer di Amerika Serikat diikuti oleh dua tim untuk setiap debatnya dengan susunan sebagai berikut:
·         Government
·      Prime Minister (PM)
·      Member of the Government (MG)
·         Opposition
·      Leader of the Opposition (LO)
·      Member of the Opposition (MO)
Debat parlementer diadakan oleh beberapa organisasi berbeda di Amerika Serikat di tingkat pendidikan menengah dan tinggi. National Parliamentary Debate Association (NPDA), American Parliamentary Debate Association (APDA), dan National Parliamentary Tournament of Excellence (NPTE) menyelenggarakan debat parlementer tingkat universitas dengan susunan pidato sebagai berikut:
·         Prime Minister - 7 menit
·         Leader of the Opposition - 8 menit
·         Member of the Government - 8 min
·         Member of the Opposition - 8 min
·         Leader of the Opposition Rebuttal - 4 min
·         Prime Minister Rebuttal - 5 min
California High School Speech Association (CHSSA) dan National Parliamentary Debate League (NPDL) menyelenggarakan debat parlementer tingkat sekolah menengah dengan susunan pidato sebagai berikut:
·         Prime Minister - 7 menit
·         Leader of the Opposition - 7 menit
·         Member of the Government - 7 menit
·         Member of the Opposition - 7 menit
·         Leader of the Opposition Rebuttal - 5 menit
·         Prime Minister Rebuttal - 5 menit
Dalam semua format tersebut kecuali CHSSA, interupsi berupa pertanyaan dapat ditanyakan kepada pembicara keempat pidato pertama, kecuali pada menit pertama dan terakhir pidato. Dalam format CHSSA, keenam pidato semuanya dapat diinterupsi.
Di Indonesia, format debat ini belum populer dan belum ada kompetisi reguler yang menggunakannya.

TOPIK DEBAT
Topik yang diperdebatkan dalam debat bahasa inggris disebut MOTION. Motion biasanya diawali dengan,
THW(This House Would....)
THBT (This House Believe That....)
Apabila motion diawali dengan dengan THW, ini berarti proposal debate, maksudnya adalah peserta debat harus memberikan argument yang disertai dengan solusi dan langkah-langkah yang harus dilakukan (peserta harus mengajukan proposal) dalam solusi tersebut. Apabila motion diawali dengan THBT maka debat itu adalah philosophical debate, maksudnya adalah dalam debat itu nantinya hanya akan memperdebatkan bahwa sesuatu hal (yang disebutkan dalam motion tersebut) benar atau salah, baik atau tidak, signifikan atau tidak, tanpa memberikan langkah-langkah atau solusi penyelesaian. Baik motion THW maupun THBT, semua argument harus selalu disertai dengan bukti-bukti dan fakta-fakta yang relevan dan kuat serta contoh-contoh yang relevan. Motion ada yang bisa langsung diperdebatkan dan ada juga yang harus didefinisikan terlebih dahulu.
CARA MENDIFINISIKAN MOTION
Mendefinisikan motion maksudnya adalah mendeskripsikan motion agar lebih jelas dan lebih fokus atau lebih spesifik. Yang berhak mendefinisikan motion adalah affirmative team (team positif). Sedangkan tim negatif hanya berhak menyetujui atau menentang definisi tersebut. Apabila tim negatif menyetujui definisi itu maka debat akan dilanjutkan sesuai dengan motion yang telah didefinisikan tersebut. Perlu diketahui oleh semua debaters bahwa yang diperdebatkan adalah theme line bukan definisi ataupun motion debat. (theme line akan dijelaskan lebih lanjut nanti)
Jika tim negatif tidak setuju dengan definisi yang diajukan oleh tim positif, maka tim negatif harus menentang definisi tersebut dan memberikan definisi baru yang benar. Tindakan menentang definisi yang disampaikan oleh tim positif ini dinamakan dengan CHALLENGE DEFINITION. Akan tetapi tim negatif harus benar-benar teliti dan hati-hati sebelum melakukan CHALLENGE DEFINITION ini, karena definisi yang bisa ditentang hanyalah definisi yang,
1. TRUISTIC : definisi yang sudah benar dan tidak dapat diperdebatkan lagi
2. TAUTOLOGICAL/ CIRCULAR : definisi yang berputar-putar sehingga tidak jelas pointnya
3. SQUIRELLING : definisiyang tidak ada kaitannya dengan topik
4. TIME AND PLACE SETTING : definisi yang mengambil setting background dengan waktu yang tidak tepat, misalnya mengambil kejadian yang sudah sangat tidak up to date, sehingga sulit diperdebatkan.
Untuk mendefinisikan motion, kita harus mengambil kata kunci yang penting dari motion tersebut dan mendefinisikannya sesuai dengan topik yang aktual yang bisa diperdebatkan. Misalnya, kita ambil motion “THW ban alchoholic drinks”. Disini ada dua kata penting, yaitu “ban” dan “alchoholic drinks”, kita harus mendefinisikan kata tersebut tidak sekedar definisi berdasarkan kamus. Ban (melarang=prohibit=not allow) maksudnya melarang yang bagaimana dan seperti apa.
Kemudian kata “alchoholic drinks” juga harus didefinisikan, tidak hanya sekedar “minuman beralkohol” saja tetapi juga perlu disertakan dengan “minuman beralkohol dengan kadar .....%”, dengan disertai ALASAN POKOK yang merupakan IDE POKOK atau yang biasa disebut dengan THEME LINE. THEME LINE ini menjawab dari pertanyaan MENGAPA. Mengapa suatu hal harus dilarang, mengapa hal harus dihentikan, mengapa suatu hal tidak harus dilarang, dsb. Theme line inilah yang akan diperdebatkan dalam debat bahasa inggris.
INGAT: Definisi dari tim positif harus JELAS, LOGIS sesuai motion, dan bisa diperdebatka/ada untuk diperdebatkan (debatable).

ARGUMENT
Setiap argument yang baik harus selalu memuat A-R-E-L, yaitu
Assertion         : kalimat berisi pernyataan dari argument yang akan disampaikan.
Reasoning       : alasan yang mendukung pernyataan argument.
Evidences        : bukti-bukti dan fakta-fakta yang mendukung argument dan alasannya.
Link back         : mengaitkan kembali dengan pokok bahasan (theme line)

REBUTTLE
Rebuttle adalah sanggahan dari argument lawan, yang harus di-rebut adalah argument pokok dari tim lawan. Rebutlle biasanya berdasarkan pada:
1. Fakta yang salah (error facts)
2. Bukti yang tidak relevan (irrelevan proof)
3. Hal-hal yang tidak masuk akal (illogical)

JOB DESCRIPTIONS OF DEBATERS
AFFIRMATIVE TEAM
First speaker:
Menyampaikan motion
Memberikan background (latar belakang mengapa bisa muncul motion seperti itu, background ini dikaitkan dengan berita aktual yang berkaitan dengan motion)
Menyampaikan definisi dari motion
Menyampaikan room of debate (apa yang akan diperdebatkan dalam debat nanti)
Menyampaikan stance dari timnya (posisi dari timnya, apakah setuju atau tidak setuju dengan topik, tim positif akan selalu setuju dengan theme line, sedangkan tim negatif tidak setuju)
Menyampaikan theme line
Menyampaikan team split (pembagian kerja tim)
Menyampaikan argument pokok
Menyimpulkan dan mengaitkan dengan topik
Second speaker:
Me-rebut argument pokok first speaker tim negatif
Mengklarifikasi lagi kasus tim positif
Menyampaikan argument pokok second speaker
Mengaitkan argument pokok dengan topik/theme line
Menyimpulkan dan menyampaikan kembali theme line tim positif
Third speaker:
Me-rebut argument pokok second speaker tim negatif
Mengklarifikasi kasus tim positif
Mengulas kembali argument yang telah disampaikan oleh first dan second speaker tim positif
Menekankan kembali rebutal yang disampaikan oleh first dan second speaker tim positif, sambil terus menentang argument tim lawan
Memberikan lebih banyak contoh yang relevan dengan topik
Menyimpulkan apa yang disampaikan dan mengaitkan kembali apa yang disampaikan dengan topik
INGAT: pada third speaker tidak boleh ada NEW MATTER (argument/materi baru). Tugas utama pembicara ketiga adalah: ATTACK and give more examples. (umumnya ¾ dari waktu bicara untuk rebutal)
NOTE: yang berhak menyampaikan argument hanya pembicara 1 dan 2, karena waktu pembicara 1 banyak tersita untuk definisi, background, team split, dsb, maka argument yang paling inti sebaiknya disampaiakan oleh pembicara 2.

NEGATIVE TEAM
First speaker:
Merespon definisi yang disampaikan oleh first speaker tim positif; menyampaikan apakah menerima atau menolak definisi tersebut (accepts or challenges the defiintion)
Rebut / sanggahan argument yang disampaikan first speaker tim positif
Menyampaikan theme line tim negatif
Menyampaikan theme split (pembagian kerja) tim negatif
Menyampaikan argument pokok
Menyimpulkan dan mengaitkan dengan topik

Second speaker:
Merebut argument pokok second speaker tim positif
Rebuild kembali/ tegakkan lagi kasus /theme line tim negatif
Menyampaikan argument pokok second speaker negatif
Mengaitkan argument dengan theme line atau topik
Menyimpulkan dan menyampaikan kembali theme line tim negatif
Third speaker:
Rebut argument yang telah disampaikan oleh tim positif
Sampaikan kembali theme line / kasus yang disampaikan tim negatif; mengulas kembali argument yang telah disampaikan first and second speaker tim positif
Menekankan kembali rebutal yang disampaikan oleh pembicara 1 dan 2 tadi, sambil terus menentang argument tim lawan
Memberikan lebih banyak contoh yang relevan dengan topik
Menyimpulkan apa yang disampaikan dan mengaitkan kembali apa yang disampaikan.
INGAT: pada third speaker tidak boleh ada NEW MATTER (argument/materi baru). Tugas utama pembicara ketiga adalah: ATTACK and give more examples. (umumnya ¾ dari waktu bicara untuk rebutal)

REPLY SPEAKER
Reply speaker untuk tim positif maupun tim positif memiliki tugas:
1. Overview the debate (mengulas kembali apa isi debat yang telah berlangsung tadi):
Clash of the debate (ketidakcocokan antara tim negatif dengan tim positif tadi, perbedaan pendapat yang terjadi tadi disampaikan)
Menyampaikan argument apa saja yang telah disampaikan timnya
Menyampaikan argument apa saja yang telah disampaikan tim lawan
Menyampaikan kelebihan dari argument timnya dan kelemahan dari argument tim lawan
Menekankan bahwa argument timnya lebih bagus dan lebih berhak untuk menang berdasarkan kelebihan argument timnya tadi. Jangan lupa untuk tetap dikaitkan dengan topik yang diperdebatkan.
2. Reply speech bukanlah rebutal, jadi di sini sudah tidak boleh ada lagi rebutal, maupun hal-hal atau contoh-contoh baru.
3. Yang bisa menjadi reply speaker adalah pembicara pertama atau pembicara kedua.



TIMING DALAM DEBAT BAHASA INGGRIS

Tiap debater diberi waktu 7 menit untuk menyampaikan subtantive speech-nya (watu berbicara pada pembicara 1,2, dan 3). Tapi tidak untuk reply speech, untuk reply speech ini biasanya hanya 5 menit saja.
Jadi, untuk masing-masing tim diberi waktu:
First speaker          : 7 menit (subtantive speech)
Second speaker     : 7 menit (subtantive speech)
Third speaker        : 7 menit (subtantive speech)
Reply speech         : 5 menit (reply speech)
Pada subtantive speech tersebut, pada setiap menit ke-6 akan diberi tanda ketukan satu kali oleh time keeper. Diberi ketukan 2 kali pada menit ke-7, dan ketukan berulang-ulang pada menit ke-7 lebih 20 detik. Apabila terjadi undertime (kurang waktu, misal kurang dari 6 menit) akan mengurangi nilai. Apabila sudah diberi ketukan berulang-ulang tapi pembicara belum berhenti berbicara, maka apa yang dibicarakan atau disampaikan sudah tidak akan didengarkan lagi oleh juri, dan hal ini juga bisa mengurangi nilai.
Pada reply speech, pada menit ke-4 akan diketuk 1x, menit ke-5 akan diketuk 2x, dan pada menit ke-5 lebih 20 detik akan diketuk berulang-ulang.

ASPEK YANG DINILAI DALAM DEBAT BAHASA INGGRIS
Ada 3 aspek yang dinilai dalam debat bahasa inggris:
1. Manner dinilai 40%, meliputi:
Delivery (public-speaking skills): bagaimana cara penyampaian argument, efektif atau tidak.
Vocal style (volume suara), penggunaan bahasa, penggunaan catatan, kontak mata, gesture (gerakan-gerakan tubuh), posisi berdiri (stance), pakaian, humor, personal attack on opponents
2. Methode dinilai 20%, meliputi:
Structure and organization (struktur/sistematika penyampaian pidato, urut atau tidak mulai dari awal sampai akhir sesuai dengan tugas sebagai first, second atau third speaker)
Overtime or undertime?
Kemampuan untuk merespon kasus/argument yang disampaikan lawan
3. Matter dinilai 40%:
Materi /isi yang disampaikan dalam speech-nya, apakah relevan atau tidak, berbobot atau tidak.

            PENILAIAN: VICTORY POINT, SCORE, MARGIN

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

FIFA